Skip to main content

Cak Nur: Budaya Indonesia Budaya Pantai

Budaya Indonesia

Apabila kita perhatikan, yang disebut Indonesia itu bukanlah gabungan puncak-puncak budaya tertentu, tetapi hasil proses dinamik dari give and take, dan osmosis budaya, dan yang paling banyak terjadi adalah di Jakarta.



Lalu pertanyaan yang muncul adalah siapa yang menjadi jati diri Indonesia? Sekalipun yang paling dominan menguasai birokrasi adalah orang Jawa, namun untuk mengklaim Jawa sebagai budaya Indonesia, that is very very wrong. Apalagi kita memilih bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, bukan bahasa Jawa meski jauh lebih canggih. Bahasa Melayu adalah bahasa pantai yang tak mengenal hierarki, lebih terbuka, dinamis dan kosmopolitan.

Artinya, karena bahasa adalah cermin budaya, maka budaya Indonesia yang berciri lebih coastal culture (budaya pantai) ketimbang inland culture (budaya pedalaman), sebetulnya lebih siap menerima demokrasi.

(Salah satu entri dalam Ensiklopedi Nurcholish Madjid, hal. 371-372)


Links:

Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Satu Menit Pencerahan, Satu Menit Kearifan

Comments

Popular posts from this blog

Shalat di Pura Langgar

Mengenal Pura Langgar yang Bisa Dijadikan Tempat Salat (1) Berawal dari Mimpi Diperintah Buat Pelinggih Berbentuk Langgar lintangbuanatours.com oleh Sentot Prayogi, Radar Bali , 25 Juli 2012 Banyak kawasan objek pariwisata yang merupakan hasil akulturasi Hindu dengan agama lain. Termasuk akulturasi Hindu-Islam. Tapi Pura Langgar di Desa Bunutin bisa jadi satu-satunya bentuk akulturasi Hindu-Islam yang hingga kini masih menyatu. Yakni pemanfaatan pura yang tak hanya untuk upacara keagamaan umat Hindu, tapi juga bisa digunakan sebagai tempat shalat.

Resolusi Oprah

Orang biasa, membuat resolusi tahun baru untuk dirinya sendiri. Tapi orang luar biasa, seperti Oprah Winfrey, membuat resolusi tahun baru untuk rame-rame. Tadinya, saya mau menjalankan resolusi ini sendiri saja tapi karena saya juga ingin jadi orang luar biasa, maka saya share di blog ini :-)

Satu Menit Pencerahan, Satu Menit Kearifan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid "Luar Biasa. Sebuah karya yang bisa disejajarkan dengan karya Ibnu Rushd tatkala menulis filsafat Aristoteles." Demikianlah komentar M Dawam Rahardjo dalam peluncuran buku Ensiklopedi Nurcholish Madjid karya Budhy Munawar-Rachman. Sepintas, komentar tersebut terkesan berlebih-lebihan. Akan tetapi, bilamana membacanya dengan teliti dan cermat, akan ditemukan kemiripan dengan beberapa karya Ibnu Rushd. Jika Aristoteles merupakan tokoh paling berpengaruh di Eropa dan Barat pada umumnya, Nurcholish Madjid merupakan salah satu pemikir Muslim terkemuka yang dimiliki bangsa ini.